Sabtu, 26 Mei 2012

DUA HARI TERPENTING DALAM HIDUP MANUSIA




DUA HARI TERPENTING DALAM HIDUP MANUSIA:
  1. Hari saat kita dilahirkan
  2. Hari saat kita tahu kenapa dilahirkan
HARI SAAT KITA DILAHIRKAN adalah anugerah Tuhan yang paling hebat karena kita diberi nafas kehidupan.

HARI SAAT KITA TAHU KENAPA DILAHIRKAN merupakan momentum yang paling indah bagi setiap pribadi, karena pada saat itulah kita mengerti dan memahami tujuan dari penciptaan diri kita sebagai 'wakil' Tuhan di muka bumi ini, yaitu berbagi kasih - hal positif, kebaikan, dan kebahagiaan dengan orang lain...
Baca: INILAH SAATNYA UNTUK BERBUAT BAIK!

Tuhan Sang Maha Pencipta, Yang Maha Adil, Yang Maha Baik, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Kasih, Yang Maha Kuasa, dan yang maha segalanya tentu punya maksud dan tujuan yang sangat agung, besar, dan mulia bagi setiap pribadi yang dilahirkan dan diberi nafas hidup sampai dengan saat ini...
Baca: JADILAH SEORANG PEMENANG!





Alkisah, seekor anak anjing dipelihara oleh sebuah keluarga. Keluarga ini tinggal di sebuah pertanian. Saat hari pertama di keluarga ini, anak anjing ini berjalan-jalan menjelajah lingkungan pertanian. Saat si anak anjing melangkahkan kaki ke belakang rumah, di halaman dia bertemu dengan seekor kuda yang besar dan gagah. Kuda itu meringkik dengan keras hingga membuat si anak anjing mundur beberapa langkah karena ketakutan. Tiba-tiba kuda tersebut menyapa si anak anjing: “Kamu binatang peliharaan baru di sini ya? Cepat atau lambat kamu pasti akan mengetahui bahwa Tuan sangat mencintai aku. Setiap hari Tuan membelai punggungku dan sering duduk di punggungku untuk mengelilingi pertanian ini. Aku sangat kuat dan dapat berlari cepat. Aku tidak tahu apakah Tuan dapat duduk di punggungmu, karena kamu sangat kecil. Apakah kamu bernilai bagi Tuan dengan tubuh sekecil itu.”

Si anak anjing kemudian melangkahkan kaki meninggalkan kuda sambil menundukkan kepala merenungkan kata-kata kuda. Tidak lama kemudian si anak anjing mendengar suara yang menakutkan. Ternyata suara itu berasal dari kandang sapi. Seekor sapi yang sangat gemuk sedang melenguh. Sang sapi menimpali kata-kata kuda: “Oh, tidak. Sayalah binatang paling disayangi oleh Tuan. Saya adalah binatang terhormat. Karena setiap hari Tuan membuat mentega dan keju dari susu yang aku hasilkan. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga ini.”

Dengan mencemooh domba juga ikut berkata: “Tentu saja aku yang paling dekat dengan Tuan. Aku menghasilkan bulu yang akan menghangatkan Tuan dikala musim dingin. Kamu tidak berguna sama sekali, karena bulumu tidak bagus.”

Si anjing kian merasa sedih dan kesepian karena seluruh penghuni peternakan merasa dia tidak ada gunanya. Dalam diam si anjing pergi menjauh dan menangis sendiri.

Seekor burung memperhatikan hal itu dan mendekati si anak anjing. Burung tersebut berkata: “Kamu mungkin kecil dan tidak kuat, tidak pula menghasilkan susu, atau bulu yang bagus. Namun, setiap makhluk diciptakan Tuhan dengan keunikan sendiri. Setiap makhluk berbeda. Karenanya sangat bodoh jika kita hanya menangisi apa yang kita tidak mampu, tapi melupakan kelebihan kita."

Senja menjelang dan sang petani berjalan pulang. Petani tersebut merasa sangat lelah dan lapar. Seharian ini matahari bersinar sangat terik. Si anak anjing melihat Tuannya datang, dia bangkit berdiri dan berlari, menyongsong Tuannya dengan gonggongan gembira. Sang petani tersenyum melihat anak anjing menggoyang-goyangkan ekornya dan menjilati kakinya dengan ceria. Petani menggendong si anak anjing, membelainya, dan berkata: ”Jika setiap hari aku pulang disambut dengan ceria seperti ini, rasa lelahku terasa hilang. Meski kamu kecil, namun memberikan cinta yang besar. Aku rasa aku paling menyukai anak anjing kecil ini.

Jangan pernah menyesali apa yang tidak kita miliki, namun syukurilah segala anugerah Tuhan karena setiap dari kita adalah unik adanya, kita diciptakan karena suatu alasan...
Baca: ANDA DILAHIRKAN UNTUK MENJADI PEMENANG!


"Tujuan hidup manusia ialah untuk melayani dan menyayangi serta menolong orang lain."
(Albert Schweitzer)





MENTAL UNTUK MEMBERI

Bila keinginan untuk memberi kepada orang lain menjadi pandangan hidup kita, kita pasti akan mendapat ganjaran yang positif...

Ada sebuah kisah tentang seorang pria bernama Sandhu Sundar Singh. Suatu hari ia dan seorang temannya tengah melakukan perjalanan pada sebuah celah di pegunungan Himalaya. Di suatu tempat, mereka melihat sesosok tubuh terbaring di atas salju. Sundar Singh hendak berhenti dan menolong orang malang itu, tetapi temannya tidak mau, seraya berkata, "Ia hanya akan menjadi beban kita. Kita malahan bisa-bisa ikut mati pula seperti dia."

Namun Sundar Singh tidak ingin membiarkan orang itu mati terbenam es dan salju. Saat temannya meninggalkannya, Sundar Singh mengangkat tubuh orang yang malang tadi ke punggungnya. Dengan usaha yang tidak kenal lelah, ia berjalan sambil memikul orang itu. Rupanya perlahan-lahan panas tubuh Sundar Singh menghangati orang yang malang tadi hingga akhirnya ia sadar kembali. Tak lama kemudian mereka berdua berjalan berdampingan. Ketika sampai di suatu tempat, mereka menemukan teman Sundar Singh tadi telah tewas membeku akibat cuaca yang begitu dingin.

Pesan moral dari tokoh Sundar Singh ini adalah bahwa, ia sampai mau memberikan segala yang ia miliki bahkan hidupnya sendiri untuk kepentingan orang lain. Sebagai imbalannya ia justru selamat. Sedangkan temannya yang tidak memiliki perasaan itu yang berusaha mempertahankan hidupnya sendiri, justru akhirnya tewas.

Baca: HIDUP ADALAH ANUGERAH





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w