Sabtu, 10 Oktober 2015

JANGAN MEMBANDINGKAN HIDUPMU!




Ada seorang tukang batu yang tidak puas dengan pekerjaannya. Pada suatu hari dia melewati rumah seorang saudagar kaya. Melalui gerbang yang terbuka dia dapat melihat di dalam rumah itu banyak barang-barang mewah dan tamu orang-orang penting.

Tukang kayu itu berpikir, “Betapa berkuasanya saudagar kaya itu.” Dia menjadi sangat iri dan ingin agar dia dapat menjadi seperti saudagar kaya itu. Dengan demikian dia tidak lagi hidup hanya sebagai tukang batu yang miskin.
Setelah itu, dia terkejut karena sudah menjadi seorang saudagar kaya, menikmati barang-barang mewah dan berkuasa lebih daripada apa yang pernah diimpikannya. Dia sekarang menjadi sasaran kecemburuan dari orang-orang yang kurang kaya dibandingkan dengan dirinya.

Tetapi segera lewat di depan rumah megahnya seorang pejabat tinggi dengan mengendarai sebuah mobil mewah, didampingi oleh para pengawal dan diiringi oleh pasukan. Setiap orang betapa pun kayanya, harus memberi hormat ketika pejabat tinggi itu lewat. Dia berpikir, “Betapa berkuasanya orang ini. Saya ingin agar saya pun dapat menjadi seorang pejabat tinggi.”

Lalu dia menjadi seorang pejabat tinggi, yang diantar kemana-mana dalam mobil mewah dan dikawal. Pada saat itu hari sangat panas dan dia merasa tidak nyaman berada di dalam mobil mewahnya itu. Dia memandang ke arah matahari yang bersinar bangga di angkasa, tidak terpengaruh oleh kehadirannya. Pikirnya, “Betapa berkuasanya matahari. Saya ingin agar saya menjadi seperti matahari.” Kemudian dia menjadi matahari yang bersinar terik atas setiap orang.

Tiba-tiba awan tebal datang menutup antara dia dan bumi sehingga sinarnya tidak dapat lagi menerangi segala sesuatu yang ada di bawahnya. Dia berpikir, “Betapa berkuasanya awan tebal ini. Saya ingin menjadi seperti awan.”

Lalu dia menjadi awan…
Lalu segera dia menyadari bahwa dia didorong oleh sesuatu yang mempunyai kekuatan dahsyat, yaitu angin topan. Dia berpikir, “Betapa berkuasanya angin itu. Saya ingin menjadi seperti angin topan.”

Dan dia menjadi angin. Sesaat kemudian, dia bertiup melawan sesuatu yang tidak dapat begerak, bagaimana pun besar usahanya. Itu adalah sebuah batu karang. Dia berpikir, “Betapa berkuasanya batu karang itu. Saya ingin menjadi seperti batu karang.”

Dia kemudian menjadi batu karang yang besar, lebih kuat dari apapun yang ada di bumi ini. Tetapi tak lama berselang dia mendengar bunyi palu yang dipukul-pukulkan pada batu karang, dan dia merasa bahwa dirinya semakin berubah. Dia berpikir, “Apa yang kiranya lebih kuat dari pada batu karang?”


Dia melihat ke bawah, dan nun jauh di bawah sana dilihatnya sosok seorang tukang batu…






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w