Sabtu, 22 Agustus 2015

CARA BEKERJA DENGAN BAIK?





Jika pertanyaan di atas saya tanyakan kepada Anda, jawaban apa yang akan Anda berikan...

Mungkin jawaban Anda adalah salah satu dari berikut ini:
1. Anda setiap hari hadir di tempat kerja (ada absennya).
2. Anda setiap bulan menerima gaji.
3. Anda punya penghasilan untuk keluarga.
4. Perusahaan mendapatkan keuntungan.



Mari kita tinjau lebih dalam kemungkinan jawaban tersebut di atas:
    1. Absensi adalah bukti kehadiran Anda di kantor, bukan merupakan bukti bahwa Anda bekerja.
    2. Gaji adalah bukti bahwa perusahaan percaya kepada Anda, dan sebagai kewajiban perusahaan kepada karyawan.
    3. Penghasilan yang diterima juga sama, yaitu bukti bahwa perusahaan percaya kepada Anda.
    4. Keuntungan perusahaan adalah hasil kerja team atau modal perusahaan, jadi tidak membuktikan bahwa Anda telah bekerja.

Boleh jadi saat ini Anda sedang berpikir keras, apa sebenarnya yang dapat dijadikan sebagai “bukti” bahwa Anda benar-benar telah bekerja?

Nah…, jika Anda tidak dapat menunjukkan bukti bahwa Anda telah bekerja, “jangan-jangan gaji yang Anda terima saat ini ‘kegedean’, terus apa dasarnya minta kenaikan gaji?”
Hehehe…

‘Kembali ke laptop’, balik ke pertanyaan di atas:
“APA BUKTI BAHWA ANDA TELAH BEKERJA?”

Jawaban yang benar adalah:
SAYA BUKTIKAN DENGAN PRESTASI KERJA!

Ironisnya, banyak orang yang tidak menyadari hal itu, sehingga tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Lebih banyak orang yang mengukur “telah bekerja” dari gaji yang mereka terima. Padahal gaji yang diterima adalah hasil dari prestasi kerja di masa lalu, minimal 1 bulan yang lalu bukan?


Agar lebih mudah, saya berikan ilustrasi berikut…

Sebutlah seorang bos bernama Acoy, pengusaha berhasil yang sering pulang ke rumah terlambat, rata-rata jam 9 malam. Ketika sampai rumah, Bos Acoy melihat pembantu rumah tangga (PRT) nya sedang santai membaca majalah sambil nonton TV LED berukuran besar-60 inch, milik Bos Acoy.
Saat ditanya, bagaimana perasaan Bos Acoy sebagai pemilik rumah tapi yang menikmati adalah PRT-nya? Tentu saja Bos Acoy merasa sebal melihat hal itu! Ketika Bos Acoy ditanya lagi, bagaimana kemungkinan menaikkan gaji PRT itu, spontan Bos Acoy menjawab, “kemungkinan besar saya tidak akan menaikkan gajinya, malah akan saya tambah dengan pekerjaan lain.”
Padahal, sang PRT telah menyelesaikan pekerjaan rutin hariannya dengan baik, namun Bos Acoylah yang sering pulang kemaleman.
Hihihi…

Banyak orang yang mengukur kerja berdasarkan lamanya jam kerja yang telah mereka gunakan, bukan atas hasil atau prestasi kerjanya.
Padahal, efektivitas kerja seharusnya dilihat dari seberapa besar hasil atau manfaat dari pekerjaan yang telah dilakukannya, yang meningkatkan kinerja bagi dirinya, Tim Kerjanya, dan untuk Perusahaan.

Andai saja PRT tersebut saat Bos Acoy tiba dan berinisiatif menyampaikan hal demikian: “Selamat malam, Bos Acoy, seharian ini saya telah selesai mengerjakan a, b, dan c. Apakah ada hal lain yang harus saya kerjakan? Jika tidak, bolehkah saya membaca majalah dan nonton TV?”
Kemungkinan besar Bos Acoy akan menjawab, “YA, BOLEH…”
Hhmmm…

Kurang lebih, seperti itulah yang dinamakan UNJUK PRESTASI, bukan “unjuk rasa”, minta naik gaji dengan ngaku-ngaku sudah melakukan banyak pekerjaan, tapi tidak ada hasil nyata yang positif untuk perbaikan.

Orang-orang yang benar-benar bekerja, dengan ‘pola kerja’ yang bisa saja masing-masing berbeda, cepat atau lambat waktu akan menunjukkan dan membuktikan, bahwa pekerjaannya telah memberikan NILAI TAMBAH bagi dirinya dan untuk orang-orang yang ada disekitarnya-Tim Kerja, yang pada ujungnya tentu untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan.
Itulah PRESTASI KERJA, BUKTI BAHWA ANDA TELAH BEKERJA!

Siapa pun Anda, posisi apa pun Anda saat ini, carilah hal yang positif dan berikanlah yang terbaik yang ada di dalam diri Anda.
Hal itu tidak pernah sia-sia! Niscaya, kehidupan Anda pun akan semakin baik, indah, dan menarik…
Karena jika tidak, tanpa sadar Anda telah menyia-nyiakan masa depan Anda.

“Pada setiap orang terdapat sedikit perbedaan, namun perbedaan yang sedikit itu akan menjadi besar. Perbedaan yang sedikit itu adalah sikap, sedangkan perbedaan yang besar adalah sikap itu positif atau negatif.”
(Clement Stone)

Baca: APA BAHAN BAKAR UTAMA DALAM BEKERJA?






Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan