Selasa, 12 Mei 2015

ILMU BERSIKAP POSITIF




Seorang tua bijak Indian Amerika – sebagaimana yang dituturkan George Bernard Shaw dalam ceritanya – pernah mengisahkan pergolakan batinnya dengan cara ini: “Dalam diriku hidup dua ekor serigala. Salah satu serigala berperangai jahat, sementara yang lain baik. Serigala jahat selalu memicu pertengkaran”. Ketika ditanya serigala manakah yang menang, dia berpikir sebentar dan menjawab, “Serigala yang paling sering diberi makan”.

Para ahli fisika kuantum menyodorkan gagasan bahwa pikiran dan perasaan kita berpengaruh langsung terhadap dunia fisik. Segala sesuatu, kata mereka, saling berhubungan melalui energi. Anda pernah tahu tentang Hukum Daya Tarik, seberapa besar pikiran dan perasaan yang harus dicurahkan untuk menghasilkan sesuatu dalam hidup. Apakah Anda mengetahui bahwa saat ini para ilmuwan bersepakat mengenai apa yang kita sebut sebagai Hukum Daya Tarik?

Berikut penjelasan lebih sederhana mengenai fenomena sains yang kita sebut Hukum Daya Tarik itu.

Pada level sub atomik, segala sesuatu selalu bergerak. Waktu dan ruang tidak eksis seperti yang kita tahu saat ini. Seekor kupu-kupu yang mengepakkan sayap di Jepang dapat mempengaruhi kondisi cuaca di New York. Ini semua adalah energi yang saling berjalin secara simultan.

Pikiran dan perasaan juga merupakan energi (keduanya diukur seperti itu).
Karena pikiran dan perasaan adalah energi, keduanya bergetar (bergerak). Setiap pikiran dan perasaan bergetar dengan frekuensi tertentu. Perasaan negatif bergetar dengan frekunsi lebih rendah ketimbang perasaan positif.
Kekuatan (amplitude) dari pikiran dan perasaan dipengaruhi oleh kekuatan pikiran dan perasaan, yang selanjutnya dipengaruhi oleh seberapa banyak orang memusatkan diri pada perasaan atau pikiran tersebut.
Ingat, segala sesuatu adalah energi, dan seluruh energi bergetar dengan frekuansi tertentu.

Baiklah, sekarang kita masuk pada Hukum Daya Tarik. Hukum Daya Tarik menyatakan bahwa sebuah objek (objek fisik, pikiran, perasaan) secara alamiah akan menarik sesuatu yang memiliki getaran yang sama. Ketuklah sebuah garputala, maka getaran yang senada dengan objek yang bergetar itu juga akan bergetar. Gagasan, pikiran, dan emosi harus mengikuti Hukum Daya Tarik ini karena ketiganya adalah “objek” yang memiliki energi vibrasi.

Kini, kita masuk pada bagian yang menyenangkan. Saya menduga, saat in Anda bnear-benar memahami Hukum Daya Tarik – cinta menarik cinta. Pikiran atau perasaan menarik perasaan dan pikiran lain yang memiliki frekuensi getaran yang sama. Demikian pula pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan ini menarik objek-objek FISIK (manusia, peristiwa) yang mempunyai frekuensi getaran yang sama.

Namun bagaimana pikiran kita menerima semua ini dan memprosesnya?
Setiap detik otak Anda diserbu oleh ribuan pesan. Apapun yang Anda lihat, dengar, cium, rasa, dan sentuh adalah pesan yang memasuki otak Anda.
Saringan dalam otak memilah pesan-pesan ini dan menentukan manakah pesan yang bisa masuk ke dalam kesadaran. Apakah Anda membeli mobil baru hanya untuk melihat ribuan mobil berwarna sama memenuhi jalanan pada pekan depan? Bagaimana bisa dua orang datang ke bioskop dan mendapatkan pengalaman yang benar-benar berbeda? Jika Anda mengalami hal ini, Anda akan mengetahui apa yang saya maksud dengan mekanisme penyaringan otak.
Ketika Anda memusatkan perhatian pada sesuatu yang tidak Anda harapkan, misalnya “Aku tidak mau kehilangan lebih banyak uang!”, Anda memerintahkan otak untuk menandai hal yang harus diperhatikan. Anda “melihat” lebih banyak bukti untuk mendukung apa yang TIDAK hendak Anda saksikan! Benda-benda itu ditandai sebagai hal penting lantaran Anda fokus kepada mereka.

Para ilmuwan mengatakan bahwa otak sangat lentur: otak bisa berubah bentuk, terkadang dalam waktu yang benar-benar singkat. Dan bersama dengan otak, waktu adalah segalanya. Ini berarti di saat Anda memusatkan perhatian pada pikiran-pikiran positif, sebenarnya Anda menggeser neuron dalam otak Anda!
Itulah mengapa Anda menjadi kian mudah mengalihkan fokus dan menerapkan pikiran-pikiran positif! Otak benar-benar “memprogram ulang” dirinya sendiri untuk menandai hal-hal yang positif.

Hal ini sangat penting terutama ketika Anda memikirkan dampak yang ditimbulkannya terhadap kemampuan kita untuk berhasil dalam suatu bidang. Apabila Anda fokus pada “serigala yang jahat” – itulah kenapa Anda gagal – Anda akan memperkuat neuron otak. Sebaliknya, jika Anda terus fokus pada “serigala yang  baik” – sukses, dengan sikap mental positif – Anda akan memperkuat neuron otak untuk meraih kesuksesan!
(Sumber: “The Science of a Possitive Attitude”, Eva Gregory)

Baca: SIKAP MENTAL POSITIF





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w