Senin, 06 Januari 2014

GAGASAN TANPA BATAS




Majalah Life menggelarinya manusia nomor satu di milenium kedua. Jumlah barang-barang yang berhasil diciptakannya membuat orang menahan napas, 1.093 buah. Ia mempatenkan penemuannya lebih banyak daripada siapapun di dunia ini, kurang lebih satu kali setiap tahun selama enam puluh lima tahun berturut-turut. Namanya Thomas Alva Edison.

Banyak orang yang mengakui kemampuan Edison memiliki kreativitas seorang jenius. Tapi ia menamakannya sebagai hasil kerja keras. "Jenius," tanggapannya, "Adalah sembilan puluh sembilan persen dedikasi dan satu persen inspirasi." Saya percaya kesuksesannya juga merupakan akibat dari faktor ketiga yang dimilikinya: Sikap Mental Positif

Edison adalah seorang optimis, yang bisa melihat hal terbaik di dalam segala sesuatu. "Jika kita melakukan semua hal yang bisa kita lakukan," katanya, "kita akan membuat diri kita luar biasa." Ketika membutuhkan sepuluh ribu kali percobaan untuk mencari bahan yang paling tepat untuk membuat bola lampu, ia tidak memandangnya sebagai kegagalan. Dengan segala upayanya ia mengumpulkan informasi mengenai apa yang tidak berhasil, mengarahkannya lebih dekat pada solusi. Ia tidak pernah ragu akan menemukan bahan yang tepat. Keyakinannya dapat disimpulkan dengan pernyataannya sendiri: "Kebanyakan dari hidup yang gagal adalah orang-orang yang tidak menyadari seberapa dekatnya mereka pada kesuksesan pada saat mereka menyerah."

Mungkin peristiwa yang paling mencatat sikap positif Edison berasal dari bagaimana ia memandang suatu kejadian tragis pada saat umurnya mencapai enam puluh tahun. Laboratorium yang dibangunnya di West Orange, New Jersey, terkenal di seluruh dunia. Ia menamakan kompleks dengan empat belas bangunan itu sebagai pabrik ide. Bangunan utamanya sangat megah, berukuran tiga kali lebih besar dari lapangan sepak bola. Dari sanalah, ia dan para anak-buahnya menciptakan penemuan baru, mengembangkan prototipe, memproduksi barang-barang, dan mengirimkannya kepada pelanggan. Bangunan itu menjadi model bagi pusat penelitian dan produksi modern.

Edison sangat menyukai tempat itu... tetapi pada bulan Desember 1914, laboratorium favoritnya dilalap api. Saat ia berdiri di luar dan memperhatikan api menghabiskan gedung kebanggaannya, puluhan saksi mata melihat ia berkata, "Nak, jemput ibumu. Ia tidak akan pernah melihat api sebesar ini lagi."

Kebanyakan orang akan hancur oleh insiden ini. Tapi bukan Edison. "Aku berumur enam puluh tujuh," katanya setelah tragedi, "tapi belum terlalu tua untuk memulai yang baru. Aku telah melalui banyak peristiwa seperti ini." Ia membangun lab-nya kembali, dan bekerja selama tujuh belas tahun berikutnya. "Aku memiliki gagasan yang tidak terbatas tetapi waktu yang terbatas," komentarnya. "Paling lama aku hidup hanya sekitar seratus tahun." Ia meninggal pada usia delapan puluh empat.

Jika Edison bukan merupakan pribadi yang positif, ia tidak akan meraih kesuksesannya sebagai penemu. Jika Anda melihat orang-orang di berbagai profesi mereka yang berhasil meraih kesuksesannya yang abadi, Anda akan menemukan bahwa mereka hampir selalu memiliki pandangan positif terhadap kehidupan.
(Sumber: "Sukses Dibangun Setiap Hari", John C. Maxwell)

Baca: HEBATNYA BERPIKIR POSITIF!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan