Jumat, 04 Oktober 2013

JENIS ASURANSI JIWA




APAKAH ASURANSI JIWA ITU?

Suatu sistem perlindungan dalam bentuk pemindahan resiko dari Tertanggung kepada Penanggung atas kerugian keuangan yang disebabkan oleh 4 musuh utama:
1.   Meninggal terlalu cepat
2.   Hidup terlalu lama
3.   Cacat total dan tetap
4.   Penyakit kritis

MANFAAT ASURANSI JIWA:
Secara umum manfaat dari Asurasni Jiwa adalah:
1.   Proteksi Income
2.   Dana Pendidikan
3.   Dana Pensiun
4.   Dana Darurat

JENIS ASURANSI JIWA:
  1. Asuransi Jiwa Tradisional. Asuransi tradisional memberikan manfaat dengan jumlah yang pasti sebagaimana terdapat dalam polis dan tidak tergantung kinerja investasi.
  2. Unit Link. Asuransi unit link dikaitkan dengan investasi, memberikan manfaat investasi yang bergantung pada kinerja jenis dana investasi yang dipilih oleh nasabah sejak awal aplikasi asuransi.
Keduanya dapat ditambahkan dengan manfaat-manfaat lain, seperti perlindungan kesehatan, kecelakaan dan penyakit kritis.

Saat ini sudah banyak produk asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi di Indonesia, asuransi tidak lagi hanya menawarkan proteksi jiwa dan dana pendidikan saja (Asuransi Tradisional), akan tetapi sudah merambah ke investasi dengan produk Unit Link-nya. Mengapa Unit Link ini makin diminati oleh masyarakat Indonesia? Karena masyarakat sudah tidak ingin berasuransi produk tradisional yang mereka anggap tidak “menguntungkan”. Asuransi Tradisional dianggap bersifat mengikat para nasabah. Misalnya: jika perjanjian berasuransi selama 10 tahun, maka nasabah harus dan wajib menyetor selama 10 tahun itu. Jika nasabah tidak menyetor sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, maka uang tunai yang dijanjikan sebelumnya tidak dapat dicairkan.
Keunggulan dari produk asuransi Unit Link adalah Nilai Tunai dari hasil investasi.
Dalam nilai tunai itu terdaapat beberapa hal yang harus dimengerti dan dipahami dengan baik dan benar oleh calon nasabah, yaitu:
  • Harga unit
  • Jumlah unit
  • Dana investasi yang dipilih, dan
  • Total nilai tunai yang merupakan wujud dari keuntungan investasi.

Perkembangan nilai tunai yang terus meningkat dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun itu dapat dijadikan cadangan dalam membuat program dana pendidikan anak dan jaminan hari tua. Nilai tunai merupakan dana kas masuk yang reguler diterima oleh nasabah dan dapat diambil sewaktu–waktu, tidak sesulit program Asuransi Tradisional dalam proses pengambilan dananya.



ASURANSI JIWA TRADISIONAL:
Terdapat beberapa jenis asuransi jiwa tradisional, seperti asuransi jiwa seumur hidup (whole life) dengan pembayaran dan periode perlindungan seumur hidup, asuransi jiwa berjangka dengan periode pembayaran premi dan perlindungan terbatas (namun ada yang dapat diperpanjang), dan asuransi jiwa dwiguna atau yang memberikan manfaat kematian dan manfaat hidup dengan jumlah tertentu dan dibayarkan berkala, seperti asuransi pendidikan.

Berikut ini adalah jenis Asuransi Jiwa atau macam produk Asuransi Jiwa yang tengah beredar saat ini di masyarakat Indonesia. Sebelumnya lebih jauh, Anda perlu tahu terlebih dahulu apa itu pengertian asuransi?


1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term)
Ciri khas dari jenis asuransi ini terletak pada proteksi maksimum dengan preminya yang relatif rendah. Sebab itu, jenis produk ini menarik bagi calon tertanggung yang mempunyai kebutuhan asuransi besar, namun daya belinya terbatas.
Jenis asuransi ini cocok bagi siapa?
  • Calon nasabah yang baru memulai karier.
  • Calon nasabah yang ingin memproteksi masa depan anaknya.
2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole life)
Ciri khas dari jenis asuransi ini adalah jenis dasar asuransi jiwa permanen yang memberi proteksi asuransi seumur hidup.
Jenis asuransi ini cocok bagi siapa?
  • Calon nasabah yang ingin memiliki proteksi jiwa sekaligus menghasilkan dana tabungan yang dapat dipakai untuk kebutuhan darurat.
  • Calon nasabah yang membutuhkan proteksi penghasilan permanen (saat sakit kritis atau cacat total).
  • Calon nasabah yang ingin mendapat sejumlah peningkatan modal investasi.
3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)
Ciri khas dari jenis asuransi ini adalah proteksi yang memberikan jumlah uang pertanggungan saat tertanggung meninggal dalam periode tertentu, dan sekaligus memberikan seluruh uang pertanggungan jika ia masih hidup pada masa akhir pertanggungan. Karena memberikan dua manfaat sekaligus, maka asuransi ini disebut dwiguna atau unit link. Produk ini berguna bagi calon pemegang polis yang ingin terlindung dari dampak keuangan karena kematian dini.
Jenis asuransi ini cocok bagi siapa?
  • Calon nasabah yang memerlukan dana bagi pendidikan anak.
  • Calon nasabah yang ingin memiliki sejumlah dana untuk kebutuhan di masa depan (beli rumah/mobil).
  • Calon nasabah yang ingin memiliki dana pensiun.
Asuransi Endowment ini terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Asuransi Jiwa Unit Link Single (Premi Tunggal)
Ciri khas dari jenis Asuransi Jiwa Unit Link Single ini adalah premi yang dibayarkan secara sekaligus atau lump sum. Biasanya premi tunggal diinginkan oleh calon nasabah yang ingin berinvestasi jangka panjang. 
Jenis asuransi ini cocok bagi siapa?
  • Calon nasabah yang suka berinvestasi jangka panjang.
  • Calon nasabah yang memiliki kelebihan uang dan bermaksud meningkatkan kekayaannya.
b) Asuransi Jiwa Unit Link Regular (Premi Berkala)
Ciri khas dari Asuransi Jiwa Unit Link Regular ini adalah juga merupakan investasi jangka panjang, dimana di dalam polis diatur cara pembayarannya, yaitu dilakukan secara berkala atau regular.
Jenis asuransi ini cocok bagi siapa?
  • Calon nasabah yang lebih memilih untuk perlindungan.
  • Calon nasabah yang suka investasi dan tetap ingin perlindungan.
  • Calon nasabah yang masih bekerja dan ingin menyiapkan tabungan.
Dari uraian di atas, Asuransi Tradisional umumnya dikenal dengan Asuransi Jiwa Murni dan Dwiguna. Asuransi jiwa murni, manfaatnya akan diperoleh oleh Ahli Waris Tertanggung, sedangkan dwiguna, mengandung unsur tabungan dan manfaatnya bisa diperoleh oleh Pemegang Polis dan atau Tertanggung meskipun tidak terdapat klaim meninggal.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Asuransi Tradisional:
1) Uang Pertanggungan
Untuk asuransi jiwa murni, Uang Pertanggungan jauh lebih besar dibanding dengan premi yang harus dibayar. Sedangkan asuransi dwiguna, uang pertanggungan tidak begitu besar, tetapi mempunyai manfaat pengembalian pasti dan tercantum di polis.
2) Produk dan Hasil Investasi
Karena bersifat pasti dan tercantum di polis, maka nilai manfaatnya dapat dihitung. Nilai Investasi yaitu premi yang diterima oleh perusahaan asuransi diinvestasikan, tetapi risiko ditanggung oleh perusahaan asuransi, sedangkan Pemegang Polis sudah dijanjikan dengan pasti nilai dari manfaat tunai yang akan di peroleh pada periode yang sudah ditentukan dan disepakati.
3. Biaya Investasi
Premi yang secara rutin dibayarkan oleh nasabah, tentunya akan dikelola oleh perusahaan asuransi. Biaya tersebut telah di perkirakan sebelumnya untuk menentukan tarif premi.
ASURANSI JIWA UNIT LINK:
Asuransi Jiwa Unit Link merupakan asuransi yang memberikan pilihan manfaat investasi, atau sering juga disebut sebagai Unbundled Life insurance, yaitu Asuransi Jiwa yang antara unsur proteksi dan investasinya dapat dipisahkan secara jelas.
Untuk produk unit link, hal yang penting untuk diingat adalah premi produk ini biasanya dibagi menjadi dua, yaitu premi asuransi dan investasi. Premi asuransi dialokasikan untuk membiayai perlindungan jiwa saat risiko kematian terjadi, sedangkan premi investasi akan dialokasikan sebagai investasi yang dapat dinikmati kapan saja hasil investasi itu tersedia.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Asuransi Jiwa unit Link:

1) Uang Pertanggungan
Uang Pertanggungannya kecil, karena sebagian besar preminya dialokasikan untuk investasi. Jika terdapat klaim kematian, maka Ahli Waris Pemegang Polis hanya memperoleh Uang Pertanggungan di tambah dengan Nilai Unit Link. Dengan demikian, jika nilai investasinya belum berkembang, karena baru ikut asuransi beberapa tahun, maka Ahli Waris hanya memperoleh manfaat yang kecil.

2) Produk dan Hasil InvestasiDengan nama produk asuransi yang sama, hasilnya bisa berbeda. Hal ini disebabkan karena perbedaan pilihan investasi pada awal kontrak.

3) Nilai InvestasiNilai dari sebuah investasi tidak di jamin (biasa di sebut nilai polis) oleh Perusahaan Asuransi, dan Pemegang Polis harus menyadari risiko naik-turunnya harga. Jika Fund Manager nya mempunyai performance yang bagus, nilai polis Unit Link bisa menguntungkan karena menghasilkan keuntungan yang tinggi, bahkan jauh lebih tinggi daripada nilai tabungan yang terdapat pada asuransi tradisional.

4) Biaya InvestasiDalam kondisi naik atau pun turun nilai Unit Link, selalu ada biaya pengelolahan investasi yang di bebankan ke Pemegang Polis. Produk rider, seperti rumah sakit, dimana premi rumah sakit hanya dibayar untuk jangka waktu tertentu, tetapi tercover selama, katakanlah hingga usia 60 tahun, sesungguhnya premi tetap harus dibayar, hanya diambil dari alokasi investasinya. Sayangnya, beberapa Agen Perusahaan Asuransi kurang transparan dalam menjelaskan kepada Nasabahnya.

KESIMPULAN:
Semua produk asuransi mempunyai maksud dan tujuan serta manfaat yang berbeda, tergantung kebutuhan nasabah. Kalau nasabah berusia muda, usia 25-35 tahun, yang lebih mementingkan investasi, maka produk Unit Link bisa sesuai dengan keinginannya. Baik dilihat dari segi proteksi jiwanya untuk jangka panjang, maupun pertambahan nilai dari hasil investasinya. Sedangkan bagi nasabah berusia di atas 35 tahun, lebih baik untuk mengambil asuransi jiwa tradisional, dimana Uang Pertanggungannya besar sejak disetujuinya polis, sebanding dengan premi yang dibayarkan. Ini untuk mengantisipasi, jika setiap saat terjadi risiko, baik karena sakit maupun karena sebab lain.


Demikian gambaran umum mengenai jenis asuransi jiwa. Untuk itu, silakan Anda pilih produk asuransi jiwa yang cocok dengan kebutuhan dan sesuai dengan kemampuan keuangan Anda...

Baca: Menabung Dapat Untung!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w