Sabtu, 20 Juli 2013

MERENCANAKAN MASA DEPAN YANG BAIK




Dalam hidup ini, salah satu bagian yang sangat penting yang harus kita lakukan adalah merencanakan masa depan dengan baik, agar kita bisa menjalani kehidupan hari ini dan hari esok yang baik!

Simak kalimat berikut ini: "Suatu hal yang sudah direncanakan saja kadang meleset, apalagi jika hal itu tidak direncanakan dulu?"

Demikian halnya dengan masa depan, jika kita tidak merencanakannya dengan baik, kehidupan seperti apa dan bagaimana yang ingin kita jalani di kemudian hari. Iman saja tidak cukup jika tanpa perbuatan. Mengimani kehidupan masa depan yang baik saja tidak cukup jika tanpa direncanakan dengan baik.
Harus diakui bahwa hampir semua hal yang berhubungan dengan masa depan itu menyangkut keuangan, seperti:
  • Persiapan biaya pernikahan (bagi yang masih lajang).
  • Rumah yang akan ditinggali.
  • Kendaraan yang ingin dimiliki.
  • Biaya untuk pendidikan anak.
  • Menyalurkan hobby yang disukai.
  • Tempat berlibur yang ingin dikunjungi.
  • Hadiah yang ingin diberikan kepada orang yang dicintai.
  • Mempersiapkan dana pensiun.
  • Dan lain sebagainya yang menyangkut gaya hidup yang ingin kita jalani


Anda yang statusnya karyawan, setiap bulan pasti menantikan saatnya menerima gaji, setiap tahun tentu menunggu mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan bonus tahunan. Pendapatan dari gaji itu, sebagian orang menabung atau menyisihkannya untuk berinvestasi, sementara yang lainnya sibuk membelanjakan barang-barang konsumtif.
Jika Anda termasuk kelompok yang terakhir, orang yang suka membelanjakan uang untuk barang-barang konsumtif, ingatlah bahwa Anda tidak akan selamanya mendapatkan gaji. Pada saatnya nanti Anda harus berhenti bekerja. Siap atau tidak siap, Anda tidak akan menerima gaji lagi!
Bagi Anda yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda sekeluarga, apa dan bagaimana yang harus Anda lakukan?
Masa depan Anda tidak bergantung kepada lingkungan Anda, apa pendidikan Anda, berapa modal yang Anda miliki,  dan karena nasib yang diramalkan oleh orang lain, tetapi oleh diri Anda sendiri!
Andalah yang membuat keputusan dan menentukan pilihan, memastikan masa depan yang sesuai dengan harapan, impian dan keinginan Anda, masa depan yang bahagia dan sejahtera!
MERENCANAKAN MASA DEPAN DENGAN BAIK UNTUK KEHIDUPAN YANG BAIK...
Baca: KENAPA ORANG BERBISNIS?

BAGAIMANA MENGELOLA KEUANGAN KELUARGA?
(Sumber: Majalah "Ayahbunda")

Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami keluarga muda, apalagi di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan berumahtangga. Belum lagi si kecil tak lama kemudian hadir di tengah Anda dan pasangan Anda. Benarkah masalahnya terletak dari besar-kecilnya pendapatan keluarga?

“Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang,” ungkap Ligwina Hananto, ahli perencanan keuangan dalam sebuah acara Ayahbunda beberapa waktu lalu. Ternyata, dalam kenyataan, seorang ayah yang berpenghasilan ratusan juta rupiah bisa mengalami shock ketika menemukan uangnya tinggal Rp. 500.000,00 sebelum akhir bulan.



Ligwina memberikan beberapa kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:

1.    Pahami portfolio keuangan keluarga Anda.
Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.

2.    Susun rencana keuangan atau anggaran.
Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.

3.    Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”.
Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.

4.    Hindari hutang.
Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.

5.    Meminimalkan belanja konsumtif.
Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.

6.    Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial.
Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.

7.    Menabung, menabung, menabung.
Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
Baca: MENABUNGLAH!

8.    Berinvestasilah!
Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi? Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal.
Baca: BERINVESTASILAH!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan