Kamis, 23 Mei 2013

KENAPA VISUALISASI PENTING?




“Orang tidak akan pernah meraih apa yang tidak mereka bayangkan sebelumnya.”
(Karen Ford)

Sepasang suami-istri berbagi cerita tentang betapa selama bertahun-tahun mereka sangat ingin untuk membeli rumah, tetapi tabungan mereka tidak pernah cukup. Pada suatu hari, setelah membaca tentang cara pembuatan “pemetaan harta karun” (meletakkan gambar-gambar yang  Anda inginkan dalam hidup di suatu tempat di rumah atau di kantor Anda), mereka memutuskan untuk meletakkan sebuah gambar rumah baru pada kulkas mereka.

“Dalam  waktu kurang dari sembilan bulan, kami telah memberikan uang muka dan pindah,” kata sang suami dengan takjub. Istrinya menambahkan, “Di sisi foto itu kami akhirnya meletakkan thermometer kecil yang kami isi seiring dengan bertambahnya simpanan kami sebagai uang muka.”

Kita pun dapat menerapkan cara di atas, yaitu meletakkan gambar-gambar yang ingin kita dapatkan seperti rumah, mobil, motor, atau apa saja yang kita inginkan. Dengan menaruh gambar tersebut di tempat yang mudah terlihat, bukan hanya termotivasi untuk mengejarnya, namun membuat kita benar-benar tahu apa yang menjadi keinginan utama saat ini.


Paul J. Meyer berkata, “Apa pun yang dapat Anda visualisasikan dengan jelas, benar-benar menginginkannya, dan secara antusias mengambil tindakan, akhirnya apa yang Anda inginkan akan menjadi kenyataan.” 

Jadi, bayangkanlah dengan jelas apa yang paling Anda inginkan, lalu lakukan apa yang bisa Anda lakukan, meminta pada Tuhan, bekerja, menabung, maka lihatlah pada akhirnya itu bukanlah sesuatu yang mustahil untuk kita dapatkan.

Baca: BAGAIMANA MEMBUAT MIMPI MENJADI NYATA?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Sabtu, 11 Mei 2013

ATUR KEUANGAN ANDA!




Banyak orang yang merasa kesulitan dalam mengelola keuangan, baik itu keuangan bisnis maupun pribadinya. Umumnya hal itu dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang, mengubah cara Anda dalam menyikapi uang bisa menjadi alat mengontrol keuangan ketika dalam situasi yang buruk. Hal yang paling penting adalah Anda bisa menyadari ketika keuangan sedang memburuk sehingga bisa melakukan pencegahan.
Mengutip artikel Miriam Caldwell dalam Money in Your 20s Expert, Berikut adalah 10 hal yang bisa membantu Anda mengubah kebiasaan belanja Anda:
1. Tulis seluruh pengeluaran Anda
Anda dapat melakukannya dengan menuliskan pada buku catatan atau aplikasi memo dalam ponsel. Dengan menulis semua pengeluaran, bisa membantu Anda lebih sadar ketika menggunakan uang. Langkah ini juga bisa membantu mengategorikan pengeluaran yang bisa dihemat.
2. Beralih pada pembayaran tunai untuk beberapa pengeluaran
Menggunakan uang tunai dalam membayar tagihan bisa menimbulkan perbedaan dalam menggunakan uang. Cobalah beralih ke pembayaran tunai untuk beberapa pengeluaran seperti makan, ongkos, hiburan dan pakaian. Dengan cara ini Anda bisa mengetahui untuk hal apa saja uang Anda digunakan.
3. Atur anggaran dan buat rencana keuangan
Jika memiliki anggaran bulanan, Anda bisa mulai merencanakan bagaimana mengalokasikan uang tersebut. Ini bisa menjadi alat yang bisa membantu mengetahui kondisi keuangan.
4. Anggarkan dana darurat
Dana darurat merupakan dana yang Anda anggarkan untuk hal-hal yang tak terduga. Anda bisa mulai menyisihkan uang untuk dana darurat.
5. Berhenti membawa kartu kredit
Anda bisa mulai mengurangi penggunaan kartu kredit dengan tidak membawanya. Dengan berhenti menggunakan kartu kredit, akan membantu mengontrol keuangan Anda.
6.Pilih satu kategori dan stop setiap pengeluaran
Puasa belanja bisa membantu Anda mengevaluasi prioritas Anda untuk kategori belanja. Pilih satu atau dua kategori saja dan berhenti untuk menghabiskan uang tambahan Anda.
7. Turunkan biaya seluler dan TV kabel Anda
Mungkin Anda bisa mulai menurunkan biaya penggunaan telepon seluler dan pertimbangkan seberapa banyak keperluan Anda menggunakan TV kabel. Kombinasikan channel yang sering Anda tonton sehingga bisa memilih paket TV kabel yang lebih murah.
8. Asuransi mobil baru
Salah satu cara termudah menabung adalah dengan mencari asuransi mobil baru. Asuransi akan menyesuaikan besaran setiap tahun dan kenaikan harga, bahkan jika Anda tidak memiliki kecelakaan.
9. Cicil utang Anda
Meskipun Anda tidak bisa ke luar dari utang dalam waktu dekat, paling tidak Anda bisa mencicil mulai dari sekarang.
10. Mulailah menabung dari sekarang
Setelah melunasi utang, Anda bisa memulai untuk menyimpan uang dalam tabungan. Kebiasaan menabung akan membuat kontrol terhadap keuangan lebih besar.



Baca: BAGAIMANA CARA MENABUNG CERDAS?




Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Selasa, 07 Mei 2013

BERUSAHALAH UNTUK SELALU MENGHARGAI




Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan.
Seorang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan menu makanan. Pelayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada.

“Berapa harga es krim yang diberi saus strawberry dan cokelat?” tanya sang anak kecil.
Sang pelayan menjawab, “lima puluh ribu.”
Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu dia kembali bertanya, “Kalau es krim yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?”
Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh ribu.”
Sekali lagi anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. “Kalau aku pesan separuh es krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?”
Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan menjawab dengan ketus, “Sepuluh ribu!”
Sang anak lalu tersenyum, “Baiklah aku pesan itu saja, terima kasih.”
Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan ke bagian dapur dan kembali membawa es krim pesanan. Anak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan gembira. Dia melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan nota pembayaran.
“Semua sepuluh ribu bukan?” tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, “Dan ini tips untuk Anda.” ujar sang anak sambil menyerahkan selembar uang tersebut untuk si pelayan.

PESAN MORAL:
Kita tidak boleh melihat apa yang melekat pada tubuh seseorang sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan seseorang karena melihat penampilan dari luarnya saja, Anda tidak akan pernah tahu pada beberapa waktu yang akan datang, seseorang yang Anda remehkan sekarang bisa jadi merupakan pengantar rejeki yang tak terduga bagi Anda...

Baca: JADIKANLAH HIDUP INI PENUH MAKNA





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!



Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Sabtu, 04 Mei 2013

JIKA ADA YANG MENGHINAMU, BERSABARLAH...




Ada kisah mengenai pelaut tua dan seorang professor. Ini terjadi di jaman ketika orang-orang masih bepergian dari satu negara ke negara lain menggunakan kapal laut, sebelum era penerbangan murah seperti jaman sekarang. Profesor ini hendak pergi dari Sidney ke San Fransisco untuk memberikan seminar...

Pada malam pertama di atas kapal, usai bertolak dari Sydney, Profesor baru mendapat makan malam luar biasa menyenangkan di aula perjamuan, lalu ia pergi ke dek untuk menghirup udara segar laut. Ketika berjalan di dek, ia melihat seorang pelaut tua yg tengah bersandar di pinggiran kapal, menatap ke samudra di bawahnya.

Ia memutuskan untuk bercakap-cakap dengan pelaut ini, karena meski kelihatannya pekerjaan sebagai pelaut ini sederhana, namun pria ini pasti telah mengarungi samudra selama waktu yang sangat lama. Pasti ia telah mempelajari sesuatu yang berguna. Professor selalu ingin meningkatkan pengetahuannya yang ia pikir sebagai makna hidupnya.

Ia menghampiri pelaut itu dan berkata, ”Pak tua, sudah berapa lama Anda melaut?”

Pelaut menjawab, ”Sejak masih bocah, sekitar umur tiga belas,” "Luar biasa!” kata Profesor, ”Anda pasti tahu bahwa di lautan yang kita arungi ini ada begitu banyak kehidupan. Sebagai pelaut yang telah banyak makan asam garam, Anda pasti pakar dalam ilmu biologi kelautan, mengenai semua hewan yang menggantungkan hidupnya pada samudra di bawah kita ini, berikut semua arus dan terumbu karangnya. Mari kita berbincang mengenai oceanologi, ilmu kelautan.”


Pelaut bingung, ”Haa...? Emang laut ada ilmunya?" "Apa?!“ seru Professor, "bertahun-tahun di laut Anda tidak pernah membaca buku atau belajar mengenai isi samudra di bawah Anda?”
“Nggak,” kata pelaut. ”Anda telah menyia-nyiakan waktu Anda!” tukas Professor seraya melangkah pergi dengan rasa kesal pada Pelaut tua ini yang telah menghabiskan hidupnya di samudera tanpa pernah mempelajari mengenainya...

Besok malamnya, Professor mendapat makan malam yang sangat lezat lagi sehingga hatinya sedang baik. Jadi ketika ia berjalan di dek untuk kedua kalinya, lagi lagi si Pelaut tua sedang berjaga di sana. Kali ini si Pelaut sedang memandangi bintang-bintang.

Kebetulan pula bahwa itu pun salah satu hobi Professor: astronomi. Ia berpikir, ohh..., pria tua malang ini mungkin tidak tahu banyak mengenai oceanologi, namun ia pasti tahu mengenai astronomi. Di jaman sebelum ada GPS, begitulah cara kita mengarungi lautan tanpa tersesat, dengan panduan bintang. Maka ia mendekati pelaut tua itu, ”Saya minta maaf soal kemarin malam. Anda mungkin tidak banyak tahu mengenai oceanologi, namun berani taruhan Anda pasti tahu mengenai astronomi, yang kebetulan hobi saya juga. Coba lihat rasi bintang Beruang Besar di sana!"

Pelaut itu terkesiap, ”Beruang besar apaan?” "Itu! Bintang itu… di langit utara sana!” tunjuk Professor, ”Anda pasti tahu astronomi, itu kan yang memandu arah kapal kita!” Pelaut bingung, ”Saya tidak tahu Anda omong apa. Kapten yang tahu soal beginian, bukan saya.” "Apaa...?!" lengking Profesor, ”Bertahun-tahun di laut, melihat ke atas langit, Anda tidak pernah peduli belajar astronomi? Anda menyia-nyiakan hidup saja!” Profesor pun melangkah dengan muak.

Pada malam ketiga, koki membuat makan malam yang luar biasa lezat, sehingga membuat suasana hati professor itu begitu nyaman. Ketika ia pergi ke dek, malam itu begitu indah, udara laut sepoi, semerbak, segar, sampai professor membatin, ” Ya, sudahlah, aku akan memberinya kesempatan lagi.” 

Rupanya ia adalah professor di bidang meteorologi.
Ia menyadari bahwa para pelaut mungkin tidak tahu soal ilmu kelautan atau ilmu perbintangan, namun mereka pasti tahu soal cuaca. Sebab cuaca meliputi pola dan tenaga angin yang mendorong kapal, serta mengenai badai yang bisa menenggelamkan kapal, jadi cuaca pasti mutlak dipahami pelaut tua ini.

Ia menghampirinya dan berkata, ”Maafkan saya. Sungguh saya minta maaf. Perangai saya jelek dua malam terakhir ini. Saya telah salah menilai Anda. Anda mungkin tak tahu menahu soal oceanologi atau astronomi, tapi saya yakin Anda pasti tahu soal meteorology, mengenai angin, cuaca yang bisa menghancurkan atau mendorong kapal ini ke tujuan.”
“Meteor apa?!" kata pelaut. ”Angin dan badai...” curiga Professor. ”Saya tidak tahu apa-apa. Saya hanya pelaut biasa.” Ujar Pelaut tua dengan lugunya. Murkalah Professor, ”Apaaa...??? Tolol! Dungu! Bego! Bertahun-tahun di laut! Betapa sia-sianya! Kau sia-siakan seluruh hidupmu!" Professor pergi dan bersumpah tak akan pernah bicara dengan orang bodoh itu lagi.

Malam keempat di laut, ia tidak hadir ke aula perjamuan untuk makan malam karena malam itu samudra mengamuk. Professor mabuk laut, menaruh apa pun dalam perutnya hanya akan langsung keluar lagi, jadi ia istirahat saja dalam kabinnya.
Malam makin larut, badai makin parah. Ia sampai bisa merasakan kapal makin bergoyang. Ia bisa merasakan gelombang laut menampar kapal dari jendela kabin. Sungguh cuaca malam itu sangat buruk. Ketika badai mencapai puncaknya pada tengah malam. Ia mendengar suara tabrakan, dentuman besar! Ia merasa takut. Setelah bunyi keras itu, sesaat hanya ada keheningan, diikuti suara orang berlarian dan kegaduhan di luar pintu kabinnya. Panik, ia membuka pintu dan coba tebak siapa yang sedang berlari di luar sana?

Si Pelaut tua. Si Pelaut tua itu berhenti sesaat, berpaling ke arah Professor dan berkata, ”Pak Professor, selama bertahun-tahun Anda hidup, pernahkah Anda belajar berenang?” ”Emm…, tidak!” lirih professor. ”Sia-sia sekali hidup Anda! Kapal ini akan tenggelam!” seru Pelaut...


PESAN MORAL:
Professor boleh saja belajar oceanologi, astronomi, atau meteorology, tapi yang paling penting untuk diketahui oleh seorang pelaut adalah cara berenang.
Demikian pula, hal terpenting untuk diketahui dalam hidup bukanlah tentang ekonomi, hukum, atau teknologi tapi bagaimana menjaga kepala tetap bisa di atas permukaan air di dalam arus dan gelombang ketidakpastian hidup.
Sudahkah Anda belajar berenang andaikan kapal Anda tenggelam? Ketika Anda kehilangan seluruh harta Anda, bursa saham jatuh, ditinggalkan pasangan, ditinggal mati orang tersayang? Jika belum, maka kecewa dan duka akan meneggelamkan Anda.

Baca: CINTA KASIH






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan