Selasa, 26 Februari 2013

TETAPLAH BERBUAT BAIK



Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, “Hei, kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”
Sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”
“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel.
“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita sendiri.”
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain terhadap kita. Kalau mereka tidak sopan, kita juga menjadi tidak sopan. Saat mereka melakukan hal yang buruk, kita membalasnya dengan hal yang buruk lagi.

Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus nunggu nggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilihlag untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.
“Pemenang kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Sabtu, 09 Februari 2013

JANGAN MENYERAH!




1. Saat "penjajah" muncul dalam pikiran, tatap dia yang ada di depan cermin dengan tajam, dan katakan: "Tidak ada yang tidak mungkin, anything is POSSIBLE!"

2. "Tapi, apa kamu bisa?" Jawablah: "Bukan persoalan bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak mau!"

3. "Aku sayang dan cinta padamu..." Jawabku: "Jika memang kau sayang dan cinta padaku, berikan aku kesempatan untuk membuktikan siapa
diriku ini."

4. "Bagaimana kalau kamu GAGAL?" Jawabku: "Gagal memang bisa muncul, hanya bila aku berhenti dan menyerah".

5. "Ahh..., memang kamu keras kepala!" Jawabku: "Bukan keras kepala, manusia harus hidup dengan keras prinsip. Keras dalam tekad agar kepala tetap tegak sampai akhir hayat."

6. "Walau kadang berat?" Jawabku: "Justru tantangan yang berat itu membuat kita kuat. Dengan semakin kuat, maka kitapun akan mampu mengangkat yang lebih berat lagi."

7. "Wuihh..., kamu sombong sekali." Jawabku: "Sepertinya sombong,
namun ini adalah tekadku dalam mengarungi kehidupan ini.
Tekad menimbulkan semangat. Semangat bukanlah kesombongan.
Semangat adalah energi yang dahsyat."

8. "Apa tujuan hidupmu, jika demikian?" Jawabku: "Paling
tidak menjadi seseorang yang berarti dalam hidup ini. Seseorang yang dapat memberi makna, berbagi hikmah, seseorang yang berguna untuk orang lain."

9. "Apakah cita-citamu tidak ketinggian?" Jawabku: "Mungkin tinggi,
namun jika merangkak ke atas, setapak demi setapak, maka ketinggianpun pasti dapat dicapai."

10. "Apakah perjalanan mencapai impian itu tidak berat?" Jawabku: "Memang berat, namun mungkin untuk diwujudkan."

11. "Jadi kamu yakin 100%?" Jawabku: "Keyakinanlah yang membuat manusia bisa terbang tinggi, setinggi yang diinginkan, sejauh yang bisa dicapai."

12. "Jadi tekadmu sudah bulat?" Jawabku: "Tekadlah yang menjadi sumber tenaga dasyat manusia untuk bisa sampai ke bulan."

13. "Kamu sudah siap mental ke depan?" Jawabku: "Manusia diberi akal budi oleh Tuhan, apapun halangan di depan, selama kita percaya dan berserah pada Dia, maka pasti akan dibukakan jalan. Dimana ada kemauan, disitu pasti ada jalan."


MENTAL BAJA
Orang gagal, banyak.
Orang sukses, juga banyak.
Bangkit dari gagal, hebat.
Bangkit dari gagal dan sukses lagi, itu super hebat.
Kok sedikit yang super hebat???
Karena harus punya mental BAJA, bukan?
Kadang kehidupan belum berjalan sesuai dengan keinginan kita.
Namun yakinlah yang terjadi adalah yang terbaik.


“Jika seseorang tidak bahagia, itu karena kesalahannya sendiri, Tuhan menjadikan manusia agar bahagia.”
(Epictales)


Dalam buku How to Live 365 Days a Year, Dr. Schindler menyatakan bahwa tiga dari empat orang yang terbaring di rumah sakit diisi oleh orang yang mengindap EII-Emotional Induced Ullness (penyakit yang disebabkan oleh emosi). Jadi sebenarnya, 3 dari 4 orang di rumah sakit akan sehat ketika mereka bisa mengendalikan emosinya.

Ya, seringkali yang membuat kita sakit bukan karena tidak bisa menjaga kesehatan tubuh dan pola makan, namum karena tidak mampu mengontrol pikiran dan perasaan dengan baik. Sebuah penelitian kesehatan menyimpulkan hal ini: “Jika sering membiarkan rasa takut yang berlebihan menyerang, maka kita akan mudah terkena penyakit ginjal. Jika kita sering apatis atau acuh terhadap lingkungan, hal itu bisa mengakibatkan vitalitas melemah. Jika sering tidak sabar, bisa mengakibatkan diabetes.”

Seharusnya kita menyadari bahwa pikiran, emosi, perasaan, atau keadaan jiwa dapat mempengaruhi kesehatan tubuh bahkan kualitas kerja. Maka dari itu, kendalikan pikiran dengan baik. Isilah pikiran dengan hal-hal yang positif atau dengan bacaaan yang bermutu, serta pembicaraan tentang kegembiraan. Jangan terlalu peduli dengan omongan orang lain, karena apapun yang kita lakukan, bahkan bila sudah benar dan baik sekalipun, pasti akan ada saja yang mengkritik. Bila kita menemukan orang-orang yang seperti itu, tetaplah jaga ucapan dan perilaku. Tak perlu terpancing dengan tindakan mereka yang hanya bisa membuat hari-hari kita menjadi buruk.

Setiap kita memiliki kuas dan cat warna, lukislah surga dan masuklah ke dalamnya. Ketahuilah, orang lain tidak akan bisa membuat kita sakit, kecewa, atau bersedih, bila kita tidak mengizinkan mereka melakukannya.

Di kehidupan dan dunia kerja, ada banyak hal yang bisa membuat kita emosi. Pilihan kita, yang positif atau negatif? Kitalah yang menentukannya!

Mana yang akan membuat hidup kita menjadi lebih baik, indah, dan menarik…

Baca: HORMON KEBAHAGIAAN





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w