Jumat, 20 April 2012

CARA MEMULAI BISNIS TANPA MODAL




Tidak ada orang yang bercita-cita untuk bekerja keras seumur hidupnya, tetapi kenyataan seperti itu mungkin saja terjadi pada diri kita. Buktinya banyak masyarakat kita di usia pensiun masih HARUS terus bekerja. Hal itu dimungkinkan terjadi karena sekalipun sudah pensiun dari pekerjaan, tetapi tidak mungkin kita pensiun dari kebutuhan hidup. Kalaupun tidak bekerja lagi, lantas apa cara yang biasanya orang pilih dalam mempersiapkan dana untuk hari tuanya...?

MANA YANG ANDA PILIH?

1) Di masa mudanya mereka bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan lebih dan berusaha keras menabung tahun demi tahun dengan suku bunga yang tidak seberapa...!?
Namun pada saat memasuki kehidupan di masa pensiun, harga kebutuhan hidup waktu demi waktu meningkat terus, sehingga sering kali membuat tabungan kita tersedot dan mengalami kemerosotan yang cukup tajam bahkan amblas!

2) Bergantung kepada orang lain, misalnya anak.
Seandainya Anda adalah seorang anak yang sudah bekeluarga dan memiliki cukup banyak tanggungan, maka otomatis tanggungan Anda akan bertambah, yaitu orang tua Anda. Bagi sebagian orang, ini merupakan suatu beban tambahan yang menjadi masalah yang HARUS ditelan bulat-bulat. Bukannya mendapatkan warisan kesejahteraan melainkan "warisan beban hidup". Anda HARUS bekerja lebih keras lagi. Jika Anda sebagai orang tua, walaupun perasaan tidak nyaman, tapi apa boleh buat...?!

3) Bergantung kepada pemerintah.
Ini bukan hal yang enak untuk dirasakan, karena kita telah dikategorikan kaum miskin. Sayangnya negara kita bukan Amerika atau Eropa, dimana pemerintah memberikan Tunjangan Kesejahteraan yang memadai.

4) Belajar dan membangun bisnis untuk masa tua Anda...
Naahhh..., alasan kenapa orang berbisnis adalah agar memiliki hidup sejahtera sampai tua. Selain itu kita tidak mungkin kerja seumur hidup!!! Sekalipun suatu saat Anda tidak bekerja lagi, namun bisnis Anda tetap bekerja untuk kesejahteraan Anda. Uang dan waktu tidak menjadi masalah lagi.
Itulah dambaan setiap orang!
Menarik bukan?
Pertanyaannya, apakah Anda sudah memiliki bisnis?
Putuskanlah untuk memiliki bisnis sekarang juga, mulailah bisnis, ACTION!


Berikut ini gambaran sebuah peluang bisnis untuk Anda!

Anda pernah membaca iklan yang kurang lebih tulisannya seperti di bawah ini...???

Hadirilah SEMINAR GRATIS !
"Cara Hebat dan Mudah Menjadi Kaya melalui Bisnis Properti".
Rabu, Jam: 13.30 WIB




Apakah Anda tertarik? Tahukah yang membuat saya tertarik? Tulisannya yang bombastis? Bukan!
Banyak koq iklan yang seperti itu di koran, tabloid dan majalah. Yang membuat saya tertarik adalah hari dan jam penyelenggaraan seminarnya, yaitu hari Rabu, jam 13.30 WIB. Memangnya kenapa kalau Rabu, jam 13.30 WIB?
Jelas gak biasa dong, hari Rabu kan hari kerja? Dan jam 13.30 juga adalah jam kerja?
Naahhh..., kalau seminar itu diadakan pada hari dan jam seperti itu, bisa dipastikan sasarannya tentu bukan untuk para pekerja kantoran. Lhoo..., terus siapa? Hari dan jam segitu, siapa lagi yang paling pas untuk bisa datang kecuali para ibu rumah tangga atau para pria/wanita yang tidak kerja kantoran?
Sekarang, mungkin Anda heran, bagaimana kita bisa menjadi kaya dengan cara yang hebat dan mudah?
Jawabannya adalah menjadi Broker Properti. Kalau di Indonesia-kan sih disebut: MAKELAR PROPERTI. Tapi kita sebut saja Broker Properti, lebih familiar.
Cara menjadi Broker Properti di sini adalah dengan bergabung pada sebuah Kantor Broker Properti atau independen.


APA SIH KEHEBATANNYA MENJADI BROKER PROPERTI...???

Relatif Tanpa Modal
Anda pernah tahu berapa modal yang dibutuhkan untuk membuat sebuah toko roti? Sekitar Rp 75 juta. Kalau buka toko kelontong: Rp 100 juta - 150 juta (belon termasuk sewa tempat/ruko nya lhoo...). Nahh..., sekarang berapa kira-kira modal yang Anda butuhkan untuk menjadi seorang Broker Properti? Pada beberapa kantor mungkin gak perlu modal. Tapi di beberapa kantor lain, ada yang mensyaratkan sedikit investasi awal untuk training dan keperluan kantor, yaitu sekitar Rp 1-2 juta. Tidak mahal jika dibandingkan dengan modal yang dibutuhkan untuk buka toko roti atau toko kelontong.
Meski Anda bukan pemilik usaha ini, tapi profesi Anda sebagai seorang profesional. Jadi kekayaan ilmu sebagai broker jauh lebih mahal dibandingkan dengan pemilik toko-toko tersebut.

Tidak Terikat oleh Waktu
Pernah gak membayangkan kalau Anda bisa masuk dan pulang kantor kapan saja? Bahkan dengan kebebasan untuk bisa masuk kantor kapan saja kita perlu dan kapan saja kita butuh? Nahh..., ini enaknya jadi Broker Properti. Pada bisnis ini, Anda tidak akan pernah terikat oleh waktu. Memang sih pada beberapa kantor broker, Anda mendapat jatah waktu piket untuk sekadar jaga kantor. Tapi itu juga gak mutlak koq, gak mau juga gak masalah. Yang penting dari bisnis ini adalah produktivitas kita untuk mendapatkan barang jualan, dalam hal ini berarti properti yang akan dijual seperti tanah, rumah, ruko atau apartement. Selain barang jualan, kita juga harus mendapatkan pembeli. Nahh..., kalau kedua hal itu bisa kita lakukan, gak ke kantor juga gak masalah koq! Jadi kalau kita mau kerja sambil tetap bisa antar-jemput anak ke sekolah, tetap bisa nonton gosip atau telenovela, dan gak akan kena macet di pagi dan siang atau sore hari, maka menjadi Broker Properti adalah pekerjaan yang pas untuk Anda.

Penghasilan yang Adil dan Tinggi
Pernah gak ngerasain sudah kerja berat tapi gaji koq gak nambah-nambah? Malah kadang merasa rugi karena temen yang kerjaannya lebih gak jelas koq bisa dapat gaji, lebih tinggi lagi! Gak adil kan rasanya...?! Nahh..., di bisnis ini gak seperti itu lhoo... Memang sebagai seorang Broker Properti, di atas kita pasti ada seorang leader atau senior. Tapi mereka biasanya tidak mendapatkan gaji dari pendapatan kita. Kecuali kalau Anda meminta bantuan mereka atau mendapatkan prospek yang mereka pegang.
Sekarang, berapa sih kira-kira penghasilan seorang Broker Properti? Di bisnis ini biasanya penerimaan yang didapat adalah berdasarkan persentase/komisi. Pada beberapa kantor, komisi diperoleh dari penjual. Tapi ada juga broker yang mensyaratkan agar pembeli juga memberikan komisi. Apa gak asyik tuh bisa dapat dari dua belah  pihak? Memang berapa besar sih komisinya? Rata-rata sekitar 1.5% - 3% dari harga transaksi. Makin besar harga properti yang terjual mungkin bisa makin kecil prosentase komisinya. Jadi kecil dong?
Gak juga. Kalau Anda bisa menjual rumah seharga Rp 1,5 miliar, komisi 1% saja yang Anda dapatkan adalah sebesar Rp 15 juta. Bayangkan kalau Anda berhasil menjual rumah yang ditawarkan dengan harga Rp 5 miliar. Wuihh..., sangat menggiurkan kan!?

Banyak Relasi
Pekerjaan ini juga tepat untuk mereka yang senang bergaul dan bersosialisasi. Pada intinya pekerjaan ini hanya butuh banyak teman dan relasi. Makin banyak teman dan relasi maka makin mudah pekerjaan ini dilakukan. Adanya kekuatan relasi juga membuat Anda dapat dengan mudah berperan sebagai penghubung antara pihak pembeli dan penjual. Bahkan banyaknya relasi dapat membuat Anda bisa mendapatkan komisi tanpa harus menjadi broker. Lhoo..., koq bisa? Caranya: kalau teman Anda memiliki prospek yang ingin menjual rumah dan Anda memiliki prospek yang ingin membeli rumah yang kriterianya sesuai dengan kriteria penjual maka komisi yang diterima oleh teman Anda akan dibagi dua. Begitu pula sebaliknya. Gimana, asik kan? Dimana lagi cuma dengan modal berteman/punya banyak relasi kita bisa dapat uang? Ya gak?  
Nahh..., bekerja sebagai Broker Properti memang kayanya gampang dan menyenangkan. Tapi seperti juga pekerjaan-pekerjaan lainnya, profesi ini juga menuntut kita untuk tetap bekerja keras dan berdisiplin tinggi. Mengingat penghasilan yang berupa komisi, maka makin banyak penjualan yang dilakukan akan makin tinggi pula komisi yang kita peroleh.
Jadi, kenapa Anda tidak mencoba untuk memulainya sekarang...???

Baca: APA PILIHAN HIDUP ANDA?






Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan