Senin, 03 Oktober 2011

MENJADI BAHAGIA DENGAN KEPEDULIAN YANG TULUS





Ada sebuah cerita...

Seekor tikus kecil menjadi sangat resah ketika mengetahui pemilik rumah membeli perangkap tikus untuk ditempatkan di dalam rumahnya. Keresahannya begitu kuat sehingga ia menyampaikan kepada teman serumahnya, seekor ayam yang tentu tubuhnya lebih besar dari dirinya. Namun ketika ayam itu mendengarkan pemaparan tikus, ia dengan santai menjawab: “Itu kan perangkap tikus, lalu apa hubungannya denganku, perangkap itu bukan untukku”. Mendengar jawaban itu, tikus kecil itu kemudian menghampiri sapi di kandang belakang rumah dan menceritakan semua ketakutannya. Namun, sapi ÿάΩǤ tubuhnya jauh lebih besar itu pun menjawab: “Ha...ha...ha... perangkap tikus itu terlalu kecil buatku, apa yang harus kutakutkan, lihatlah kakiku, sekali injak saja perangkap itu pasti hancur berantakan”.
Dengan putus asa tikus kecil itu berjalan menuju kebun. Di sana ia menjumpai seekor ular dan menyampaikan keluh kesah serta ketakutannya. Namun, ia pun mendapatkan jawaban yang sama: “Aku ini seekor ular yang selalu bisa lolos dalam berbagai jebakan, lagipula apa urusannya denganku, itu kan perangkap tikus, bukan perangkap ular”.
Demikianlah tikus kecil itu berjalan pulang dengan lemas. Ia tidak dipedulikan dan tidak mendapatkan dukungan dari teman-temannya. Dia merasa sendirian...

Sampai pada suatu saat seisi rumah dibuat terkejut ketika perangkap tikus itu bisa menangkap seekor ular. Ular itu terjepit di bagian ekornya. Ia meronta dan memberontak karena kesakitan yang luar biasa. Dan karena kemarahannya, ketika istri pemilik rumah itu menghampirinya, ular itu mematuk kakinya. Dengan marah sekali, sang suami membunuh ular tersebut dan membawa istrinya untuk mendapatkan pengobatan.
Makin hari, sang istri yang dirawat itu sakitnya makin parah, rupanya racun ular yang terperangkap waktu itu sangat berbisa. Anjuran dokter, istrinya itu diharuskan makan tim ayam dicampur dengan ramuan rempah. Karena itu, sang suami mengambil ayam peliharaannya untuk dipotong, dimasak dan diolah dengan ramuan obat.
Akan tetapi, semuanya tampak sia-sia. Agaknya Tuhan berkehendak lain, istri pemilik rumah itu pun meninggal. Banyak kerabat, sahabat dan teman serta relasi yang datang memberikan kekuatan dan penghiburan bagi keluarga. Karena itu sang suami memutuskan memotong sapi miliknya untuk dimasak dan menjamu semua tamu yang datang...
Baca: SEMUA ORANG BISA BAHAGIA!




MARI KITA PERHATIKAN...
Bermula dari ketakutan seekor tikus kecil dan ketidakpedulian yang lain, maka semuanya berakhir dengan sangat tragis.
KETIDAKPEDULIAN bisa juga kita artikan sebagai sebuah "KEJAHATAN"

Ketidakpedulian hanya akan mengakibatkan ketidak bahagiaan bagi pelakunya maupun orang-orang yang ada di sekitarnya...
Kepedulian yang tulus harus dikembangkan dalam relasi antar pribadi (tanpa memandang SUKU, AGAMA dan RAS) agar membuat setiap orang menjadi semakin dekat dan akrab! Saat itulah hubungan antara AKU dan KAMU menjadi KITA. Dan ketika AKU dan KAMU sudah menjadi KITA, maka sekat dan pembatas yang ada akan berubah menjadi simpati dan empati, saling memberi dan menerima hal positif, saling mengasihi satu dengan yang lain...
Ketika semangat itu dikembangkan, maka kita tidak akan pernah menjadi tenang apalagi bahagia jika orang-orang yang ada di sekitar kita sedang dalam kecemasan dan kegelisahan. Kita tidak akan tahan untuk tidak peduli ketika ada sesama kita yang merasa tertekan dan ketakutan. Namun, sebaliknya kita akan selalu berusaha agar kebahagiaan kita menjadi kebahagiaan mereka dan karenanya kebahagiaan kita akan menjadi semakin bertambah...
Bahwa kebahagiaan akan benar-benar menjadi sebuah kebahagiaan ketika kebahagiaan itu mampu menciptakan kebahagiaan baru bagi orang-orang yang ada di sekeliling kita. Dan kebahagiaan orang disekitar kita pun akan semakin menambah kebahagiaan bagi kita!
(Dikutip dari sebuah kisah... untuk kebahagiaan kita)

Baca: TUHAN PASTI PUNYA RENCANANYA SENDIRI...





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan