Minggu, 18 September 2011

BAGAIMANA KARAKTER DIRI ANDA?




Buatlah sebuah penilaian diri yang menyangkut kebiasaan-kebiasaan dan tindakan-tindakan Anda. Ajukan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
  • Apakah Anda menuliskan data yang tidak benar dalam Daftar Riwayat Hidup Anda untuk menutupi kegagalan yang pernah Anda alami?
  • Apakah Anda membanggakan diri karena telah mencapai target, padahal kenyataan hasilnya masih diragukan?
  • Apakah Anda meninggi-ninggikan, membesar-besarkan, atau mengubah hasil-hasil yang sudah dicapai agar kelihatan menarik dan berhasil di mata orang lain?
  • Apakah Anda menceritakan kepada orang lain hal-hal yang bersifat rahasia pribadi?
  • Apakah Anda menerima hadiah atau pujian yang sebetulnya tidak patut diberikan kepada Anda?
Yang dinamakan karakter adalah apa dan siapa Anda pada saat tidak ada orang lain melihat Anda!

Karakter merupakan pondasi dan harga diri. Walaupun Anda bisa mengatakan, “Ah… tidak ada yang melihat ini!”. ANDA lah yang tahu apa yang Anda lakukan. Karakter adalah sesuatu yang membuat Anda menjadi orang yang bisa dipercaya di mata Anda sendiri. Menjadi orang yang bisa dipercaya merupakan faktor yang penting dalam kepemimpinan. Bahkan, kepercayaan merupakan hal yang jauh lebih penting daripada posisi, kepribadian atau kuatnya pengaruh. Pendeknya kepercayaan adalah kunci utama dalam hal kepemimpinan dan pengaruh.


BAHAYA MEMILIKI KARAKTER YANG BURUK
Dahulu, di Eropa hiduplah seorang anak laki-laki bernama Schicklewuber. Ia tidak pernah mendapatkan pelajaran moral untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dia selalu dihina dan direndahkan setiap kali menyatakan cita-citanya untuk menjadi seorang pendeta atau seniman. Tidak pernah ada yang mengajarkan padanya nilai-nilai etika yang baik. Akibatnya, dia menjadi anak yang tidak mengenal nilai-nilai moral. Anak itu merasa orang tuanya tidak mencintainya. Karena itulah dia memutuskan untuk kabur dari rumah. Dia kabur dengan penuh emosi dan ketakutan sambil membawa sifat dasarnya yang buruk. Anehnya, walaupun ia berasal dari lingkungan seperti itu, ternyata ia kemudian tumbuh menjadi orang yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang sangat besar. Dia pun mengubah namanya, dan sejarah mengenalnya sebagai Adolf Hitler.
Hitler memiliki banyak sekali bakat dan kemampuan, terutama kemampuan dalam berkomunikasi. Dia sangat ambisius. Dia memiliki kharisma bawaan dan sangat menarik kalau dilihat dari sisi luarnya. Sifat-sifat buruknyalah yang akhirnya menyebabkan ia tega membunuh jutaan manusia.
Sejarah mencatatat, hampir semua orang yang destruktif dan berjiwa iblis serta memiliki pengaruh yang besar di dunia justru orang-orang yang sesungguhnya mempunyai bakat dan kemampuan yang amat besar untuk menarik dan mempengaruhi orang lain. Mereka giat mewujudkan ambisinya dan selalu melakukan tindakan-tindakan kepahlawanan. Namun, tiba-tiba muncullah karakter mereka yang egois dan nilai-nilai moralnya yang buruk. Karakter buruk yang sudah ada di dalam diri mereka mencuat ke luar. Hal ini tercermin pada tingkah lakunya yang sangat destruktif.
Bakat, kharisma, dan pencapaian TANPA KARAKTER yang baik akan menjadi kombinasi yang membahayakan. Bahaya yang ditimbulkan bukan hanya merugikan orang-orang yang memiliki ciri-ciri seperti itu, tetapi juga merugikan banyak orang.
Untuk mempertahankan dan mengembangkan karakter, kita harus membentuk nilai-nilai moral dan tingkah laku serta kebiasaan pribadi kita berdasarkan kepercayaan dan rasa hormat pada orang lain. Proses ini berjalan seumur hidup dan harus dilakukan dengan niat sepenuh hati. Karakter yang baik tidak muncul secara kebetulan. Integritas tidak akan muncul secara otomatis dalam jangka waktu tertentu. Anda harus sengaja menentukan pilihan menjadi seseorang yang memiliki integritas dan untuk memperkuat nilai-nilai karakter Anda.

Di mana kita harus memperkuat karakter kita?
Kuncinya ada pada pepatah berikut ini:
Jika kita menanamkan pikiran, kita akan… memetik tindakan.
Jika kita menanamkan tindakan, kita akan… memetik kebiasaan.
Jika kita menanamkan kebiasaan, kita akan… memetik karakter.
Jika kita menanamkan karakter, kita akan… memetik nasib.

Dengan demikian, karakter itu dimulai dari apa yang Anda pikirkan. Karakter itu berakar pada kebiasaan sehari-hari termasuk kebiasaan berpikir. Karakter merupakan hasil dari cara kita berpikir dan bertindak sehari-hari selama bertahun-tahun. Karakter adalah kata lain dari pemikiran jangka panjang dan tingkah laku jangka panjang.

Kemampuan, kepribadian, motivasi yang tinggi, dan bakat bisa saja membawa Anda ke puncak, namun karakterlah yang akan mempertahankan Anda di sana...

Baca: APA BEDANYA REPUTASI DAN KARAKTER?




Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 08112332777
WA: 081919132777
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan